Pendidikan demokrasi diberikan sejak dini, untuk memberikan pengetahuan pada siswa tentang tata cara pemungutan suara yang biasanya dilakukan saat pemilu.

Seperti yang dilakukan di SMP N 7 Bekasi. Seluruh siswa SMP N 7 Bekasi dari tingkat VII, VIII, IX, kepala sekolah, wakil, dewan guru, staf TU, pustakawan, keamanan dan pegawai mengikuti pemilihan ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS layaknya sistem pemilu.

0

Pemilihan ini berlangsung di panggung sekolah, Rabu (22/01/2020) pagi. Para siswa bersemangat menyimak arahan dari kepala sekolah dan panitia Pemilihan ketua OSIS tentang tata cara pemilihan yang sesuai dengan aturan pemilu.

Panitia dibagi menjadi petugas di tempat pemilihan suara (TPS), ada yg membagi kartu suara, lalu pemilih menyilang 1 nama kandidat di bilik suara, lalu kertas suara di masukan ke kotak sesuai jenjang kemudian Jaei tangan di masukan ke dalam tinta biru sebagai tanda sudah melakukan pemilihan.

Acara dimulai tepat pukul 08.00 wib. Setelah hari senin (20/01/2020) lalu ke 5 kandidat menyampaikan visi misi di depan seluruh siswa dan guru usai Upacara Bendera.

Kesemua kandidat melakukan kampanye selama 2 hari, dan pada rabu (22/01/20) Semua petugas sudah ada di TPS, lalu melakukan persiapan. Kemudian, petugas TPS memberikan penjelasan tentang cara memberikan suara, kondisi surat suara, dan detail teknisnya.

Saat datang ke TPS, seluruh warga SMP N 7 Bekasi wajib berbaris di depan panitia, kemudian menunggu dipanggil oleh petugas. Mereka akan mendapat surat suara dan langsung masuk ke bilik suara untuk memilih.

semua pemilih mendapat merchendise berupa stiker, permen dan cikelat.

Setelah seluruh warga sekolah memilih, petugas pemungutan suara menghitung hasil suara pemilihan Ketua OSIS SMP N 7 Bekasi

Pemilihan ketua OSIS dengan cara yang sama seperti pemilu bertujuan menanamkan sikap demokrasi. “Pemilihan seperti ini dilaksanakan sebagai bagian dari pendidikan demokrasi sejak dini. Para siswa/i mengikuti rangkaian kegiatan, dari debat, orasi visi misi, hingga memilih di bilik suara,” ungkap pembina OSIS ibu Yani Yulianti.

Pemahaman pemilu memang sengaja ditanamkan sejak SMP supaya siswa mengetahui prinsip memilih wakil rakyat tanpa ada paksaan. Selain itu, pemimpin yang mereka pilih sesuai dengan harapan mereka. Pemungutan suara dilanjutkan dengan penghitungan suara oleh para petugas TPS disaksikan pelajar yang bertugas menjadi saksi dan MPK.

Ada yang berperan sebagai pembuka surat suara sembari melihat kondisi surat suara apakah sah atau tidak. Selain itu, ada juga yang berperan sebagai pencatat hasil suara.

Seorang siswa kelas IX.D yang bertugas sebagai petugas penulis hasil suara, Via, mengaku senang mengikuti pemilihan ketua OSIS itu.

Menurut dia, pemilihan seperti ini memiliki manfaat saat dia mempunyai hak pilih nanti. “Dengan acara ini, saya bisa mengerti dan bisa memilih dengan benar saat sudah bisa milih pemimpin,” kata Via.

Begitu juga dengan para guru di sekolah tersebut. Mereka menyambut pemilihan ketua OSIS ini dengan ikut memberikan suaranya. Bagi mereka, pemilihan ini dapat mengenalkan tentang pemilu sekaligus budaya politik yang demokratis.

Dan inilah hasil perhitungan suara pemilihan ketua OSIS SMP N 7 Bekasi tahun 2020