Jelang berlangsungnya simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka, Dinas Pendidikan Kota Bekasi sudah menganjurkan seluruh sekolah di wilayahnya agar melangsungkan rapid atau swab test terhadap para pendidik dan tenaga kependidikan.
Berkait anjuran tersebut, guru dan staf sekolah di SMP N 7 Bekasi juga sudah menjalani tes kesehatan di stadion Patriot Candrabhaga Gate 7. Tes ini, dilakukan demi memastikan kesehatan para pendidik dan tenaga kependidikan sebelum terjun ke aktivitas KBM tatap muka.
Pada saat pemeriksaan pendidik dan tenaga kependidikan diarahkan menuju gate 7 stadion patriot Chandrabhaga, salah satu guru mendaftar kepada petugas untuk kemudian petugas memberikan formuir yang harus diisi pendidik dan tenaga kependidikan.
Tak disangka Tenaga kesehatan yaang bertugas adalaah Aloemni dari SMP N 7 Bekasi, kegiatan ini sekaligus menjadi ajang reoni kecil bagi kami.
Setelah Formulir dikumpulkan kemudian petugas akan memanggil nama- nama secara bergantian untuk diambil darahnya. ada yang tegang sehingga darahnya keluar tiada henti, ada yang lancar, ada juga yang tak mempan ditusuk jarum suntik sehingga harus di suntik dikedua lengan.
Namun, semua tes ini terbayarkan saat mendapatkan hasil bahwa seluruh pendidik dan tenaga kependidikan yang melakukan tes dinyatakan NON-REAKTIF dan dinyatakan dalam keadaan sehat tidak terpapar virus COVID- 19.
Pemeriksaan ini dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19, sehingga dipastikan guru yang mengajar di sekolah adalah guru-guru bebas dari Covid-19. Sebab, selama proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas nanti, gurulah yang paling banyak beraktivitas dengan para siswa. Jadi harus dipastikan dulu sehat gurunya.
Sementara dalam Kepwal Kota Nomor 420/Kep.346-Disdik/V/2020 tentang protokol pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dalam ruang kelas pada masa new normal, pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki obesitas, diabetes, penyakit jantung, paru, dan pembuluh darah, kehamilan, kanker, daya tahan tubuh lemah atau menurun tidak disarankan untuk mengajar di sekolah.
pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki penyakit bawaan tersebut nantinya dapat diberikan opsi work from home dengan surat keterangan dari dokter. Selain itu, guru-guru yang tinggal di zona merah disarankan bekerja di lokasi sekolah dekat tempat tinggalnya.